Glenn Marsalim lupa apa yang menjadi pencapaian terbesarnya selama ini. Ia tidak yakin apakah itu adalah ketika ia keluar dari sebuah biro iklan besar dan fokus menjadi seorang freelancer atau ketika akhirnya mempelopori Freelancer & Co, sebuah komunitas tempat berkumpulnya pada freelancer. �Freelancer itu seperti barang hilang. Ketika sedang tidak dibutuhkan, mereka ada. Tapi ketika sedang dibutuhkan, entah kemana,� kata Glenn.
Glenn merancang Freelancer & Co sebagai database pekerja lepas bidang kreatif se-Indonesia yang terdiri dari art director, copywriter, graphic designer, web designer/developer, photographer, illustrator, studio artist, translator, film director dan programmer. �Saya mendirikan Freelancer & Co, untuk memudahkan kebutuhan industri kreatif, baik bagi freelancer maupun bagi employer. Saya juga ingin membuat para freelancer tidak merasakan kesendirian,� jelas Glenn.
Ketika masih bekerja di biro iklan besar, sederet prestasi pernah diraih Glenn, termasuk Citra Pariwara dan ADone Awards. Posisi terakhirnya adalah Creative Director di Ogilvy One. Glenn juga pernah menjadi bagian dari agensi terkemuka Saatchi & Saatchi dan McCann Erickson. Menariknya, meski sudah berstatus freelance, Glenn tetap menjadi incaran biro iklan besar termasuk Euro RSCG Kuala Lumpur, DDB Advis, DDB Brainstorm termasuk mereka yang berada client side seperti PT Nutrifood Indonesia. Saat inipun, Glenn menjadi konsultan disain grafis untuk Frank & Co.
Kini, sudah lebih dari 7 tahun Glenn menjadi seorang freelancer. Satu hal yang diyakini Glenn adalah akan selalu ada ruang tumbuh bagi setiap orang, bahkan yang telah menciptakan level expertise tertentu dan dalam lingkungan apapun. �Ruang itu diciptakan,� katanya yakin.
Glenn mengambil contoh dari kehidupan pribadinya. �Keluarga saya keluarga sederhana. Ibu saya memberikan contoh yang baik. Ayah memberikan contoh yang buruk. Saya memilih untuk tidak dekat dengan keluarga,� cerita Glenn. Saat Glenn mulai bekerja, ia memutuskan untuk keluar rumah, padahal rumah ibunya ada di Jakarta. �Tapi saya trauma dengan rumah itu. Terlalu banyak kejadian buruk dari kelakuan ayah saya. Suatu hari saya akan melawannya. Tapi nanti saja. Masih banyak yang harus saya lakukan,� kata Glenn. Oleh karena itu, ia merasa lingkungan sekitar dan teman-temannyalah yang membentuk dirinya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Glenn berusaha menjadi orang yang bisa memberikan manfaat bagi sebanyak mungkin orang lain. �Saya tidak punya target pribadi atas diri saya sendiri, apalagi atas Freelancer & Co. Tapi saya berkeinginan menjadikannya profesional, bisa menghidupi dirinya sendiri, dan kemudian semakin berguna untuk orang banyak,� kata Glenn.
Hidup di kota seperti Jakarta, telah memberikan banyak pengalaman berharga bagi Glenn. �Kita semua dibentuk oleh lingkungan kita. Sebagai keturunan tionghoa yang lahir di kampung ibukota, bersekolah di sekolah katholik, saya paham rasanya dikucilkan. Tapi, saya juga paham bahwa kemiskinan tidak berarti menderita,� kata Glenn.
Glenn mengaku menjadi kreatif adalah tuntutan profesional yang mau tak mau harus dipenuhinya. �Saya banyak belajar dari pakarnya terutama Yasmin Ahmad. Dia mengajarkan saya untuk mengamati lingkungan sekitar dan menjadikannya inspirasi,� kata Glenn mengenai sutradara dan praktisi iklan asal Malaysia itu. Yasmin Ahmad sempat menjadi Executive Creative Director Leo Burnett Kuala Lumpur, dan meninggal dunia pada tahun 2009 lalu.�Ketika Yasmin meninggal, mendadak saya merasa dunia iklan menjadi menjemukan,� kata Glenn.
Lalu, apa yang Glenn cari saat ini? �Tuhan,� kata Glenn. Bagi Glenn, Tuhan itu Maha Misterius. �Apapun yang terjadi dalam hidup saya, selalu membuat saya berpikir �apa maksud Tuhan?� Piring pecah tengah malam pun bisa membuat saya berpikir �apa maksud Tuhan?�.
Glenn mengaku, banyak inspirasi yang lahir ketika ia sedang sendirian. �Saya kurang suka keramaian tapi saya suka sekali mengamati orang.� Jika sedang sendirian di caf� dan mengamati pengunjung, di kepala Glenn bisa keluar jutaan cerita mengenai orang tersebut. �Bahkan lamunan bisa terbawa ke dalam imajinasi saya dan membuat saya menangis. Ini serius,� aku Glenn.
Melengkapi portfolio kreatifnya, Glenn kini sedang belajar berbisnis.
�Saya sedang fokus jualan nasi ayam. Dunia saya bisa mendadak cerah ceria jika ada pembeli nasi ayam yang mengatakan dagangan saya enak,� kata Glenn. Glenn mengaku akan terus berinovasi. �Saya tidak bisa berhenti sekarang. Saya masih punya cicilan yang besar,� katanya.
Source: ( http://www.inspirasi.com/kreatif-adalah-tuntutan-profesi/ )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar