Minggu, 20 Januari 2013

Indahnya Menjaga Lisan

 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh...

Indahnya Menjaga Lisan


Saudaraku yang budiman, apa yang dapat diharapkan dari
seorang pribadi yang tidak bisa menjaga lidahnya
sendiri? Padahal perkataan seseorang akan memiliki
kekuatan jikalau setiap kata-katanya benar-benar
terjaga dengan baik.

Pertama, setiap kata-kata dijamin kebenarannya, tidak
ada dusta, tidak dilebihkan, dan tidak dikurangi.
Kedua, setiap kata-kata yang dikeluarkannya
benar-benar sesuai, tepat dengan situasi dan kondisi
yang membutuhkan. Ketiga, seseorang yang dapat menjaga
lisannya yakni seseorang yang setiap patah katanya
terjaga dari apapun yang melukai hati dan menjadi
beban perasaan bagi orang lain. Dan, keempat, setiap
patah kata harus terjaga agar setiap butir kata penuh
makna dan manfaat.

Mahasuci Allah yang telah memberikan kita lisan.
Sungguh beruntung bagi seseorang yang bisa menjaga
lisannya dengan baik. Setiap pembicaraan harusnya
dipastikan kebenarannya. Setiap untaian kata yang
keluar mestinya menjadi motivasi lahirnya perubahan.
Mulut kita ini seperti corong teko. Teko hanya akan
mengeluarkan isi yang ada. Kalau di dalamnya air
bersih, yang keluar bersih. Kalau di dalamnya air
kotor, yang keluar pun kotor. Karenanya mulut
menandakan derajat seseorang, lihatlah dari apa yang
diucapkannya. Orang yang berkualitas jika berbicara
sarat dengan manfaat, dan jika diajak berbicara
mengundang hikmah. Sebaliknya, orang yang tidak
berkualitas setiap pembicarannya adalah kejelekan,
sibuk menceritakan kebaikan diri, segala peristiwa
dikomentari, dan bahkan tak sedikit yang keluar adalah
cacian dan hinaan.

Seseorang akan terampil menjaga lisan jika disertai
dengan ilmu dan kesungguhan melatih diri. Dengan ilmu
seseorang akan lebih hati-hati untuk berbicara. Makin
banyak bicara maka makin banyak energi yang terbuang
dan lidah akan semakin besar tergelincir pada dosa.
Bahkan tak sedikit kehormatan seseorang akan runtuh
karenanya.

Saudaraku, jangan biarkan lidah kita tergelincir.
Jadikan diam sebagai kebaikan daripada berbicara
tetapi mendatangkan kemudharatan. Rasulullah SW
bersabda, " Siapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau
diam." Mari kita perindah lisan kita dengan perkataan
yang baik. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
hidayah, sehingga lidah kita dapat terbiasa berdzikir
menyebut Asthma-Nya.

Apalagi mengingat bangsa kita masih serba sulit untuk
berubah, maksudnya berubah menuju arah yang lebih
baik. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), telah
dinaikan pemerintah, bagi kita jangan ribut dengan
masalah kenaikan tersebut yang terpenting, sikapi
dengan kearipan, kelapangan, dan keyakinan. Karena
tidak semata-mata Pemerintah membuat keputusan kalau
keputusan tersebut adalah yang terbaik buat
masyarakat. Semoga jangan sampai lidah kita menjadi
tidak terjaga apalagi melontarkan kata-kata kotor,
memaki, dan menghina.

Seorang insan yang baik, ia senantiasa berusaha
menjaga lisannya, karena setiap kata itu bagaikan
pisau, yang mengiris, atau bagai palu yang menghantam.
Dan kemuliaan seseorang akan hadir jikalau ia terampil
menjaga lisannya sendiri. Wallahu a'lam. 



Oleh KH. Abdullah Gymnastiar
Ditulis Untuk Harian Waspada


Source: Islam is true Religion

Tidak ada komentar:

Posting Komentar